" Long Distance Relationship " atau Hubungan Jarak Jauh |
Sekarang pacaran bukan sekedar ketemuan namun dari jarak jauh pun juga bisa pacaran loh :o LDR sendiri sekarang sudah sangat berkembang di masyarakat dikarenakan faktor komunikasi yang sudah sangat memudahkan dan murah sehingga mulai dari kalangan bawah hingga atas pun sudah bisa menikmati yang namanya LDR. Lalu mengapa begitu fenomenal yah hubungan LDR? Mungkin karena pacaran jarak jauh memberikan kesan yang misterius sekaligus rasa kangen tingkat dewa ( Ingin sekali bertemu). Terus kenapa mesti yang jauh bila yang dekat aja ada ?
Jujur aja, gua pernah ngejalanin LDR hampir 3 tahun sama orang bekasi yah, walaupun bekasi deket sama tempat gue berada tapi bisa jugakan dikatakan LDR :v #yadong
nah sekarang gue bakal kasih tips biar awet sama pacar KHUSUS yang LDR
1. Untuk yang pasangannya manja.
Jika pasangan anda manja usahakan anda harus bisa untuk tidak sama seperti dia, bahkan anda harus bisa mendidik secara perlahan pasangan anda untuk bisa berubah dan tidak manja lagi di kemudian harinya. Terbukti, bahwa manja merupakan hal yang rentan, mending kalau pasanagnnya sedang dalam kondisi tenang, kalau justru sedang sibuk dengan kerjaannya atau aktifitasnya bisa saja emosionalnya meluap akhirnya pusing dan merasa gak nyaman dan ahirnya, berantem.
Pada dasarnya wanita itu ingin di manja, cuma hal itu bukan berarti tidak demikian juga untuk wanita yang dewasa, wanita yang mempunyai sifat dan kepribadian seperti apapun pasti ingin dimanja, tapi wanita yang dewasa ia mengetahui kapan waktunya untuk ia minta dimanja.
Nah, kalau mungkin pasangan anda tidak bisa mengerti tentang kondisi anda saat sedang kerja atau ada aktifitas yang menurut anda penting, sementara pasangan anda tidak bisa lepas, harus selalu ada buatnya baik secara langsung maupun via telpon atau komunikasi lain. Itu tugas besar anda untuk bisa mendidik dan mengarahkan sikap yang seperti apa yang harusnya dia lakukan untuk menyikapi terlebih bisa mengerti kondisi anda. Ingat, anda jangan terpancing emosi untuk menghadapinya, sabar, dan arahkan dia secara perlahan, pasti bisa!
2. Untuk yang berbeda usia.
Kenyataan mengenai beda usia sudah biasa, cuma disitu biasanya sering terjadi perselisihan kecil yang berpotensi untuk meluap lebih besar, karena dasar dari beda pandangan, pendapat, pemikiran, dsb. Buat anda yang lebih tua, baik cewek maupun cowok nya, baiknya anda bisa beradaptasi, itu paling penting sob! atur cara kita menyikapi masalah saat hal tersebut mulai muncul, karena bagaimanapun yang lebih mudabiasanya lebih sensitif.
3. Bikin Komitmen.
Buatlah sebuah kesepakatan yang mengatur jalannya hubungan, salah satunya tentukan waktu anda berkomunikasi. Misalnya, anda hanya bisa menghubungi atau berkomomunikasi pada waktu jam istirahat, nah jadikan itu sebagai kesepakatan. Atau cari saja waktu yang memungkinkan ketika anda dan pasangan anda sama-sama mempunyai waktu luang.
Kalaupun mungkin akan ada acara yang bertepatan dengan waktu komunikasi yang di sepakati itu, baiknya di bicarakan saja pada saat anda sedang menghubunginya dari jauh waktu, misalnya begini; “yank maaf nanti aku gak bisa ngehubungi seperti biasa, karena nanti ada rapat, maaf yah”… nah seperti itu kira-kira sob.
Hal itu penting sekali, karena kalau tidak di atur seperti itu nantinya akan banyak pertanyaan yang mendekati pada tuduhan, misalnya; “kemana aja seharian gak ada kabar”… ingat sob hal seperti apapun bisa berdampak menjadi lebih sebut saja membahayakan.
4. Jaga kemungkinan munculnya rasa bosan.
Di bagian ini anda harus lebih cerdik, yang intinya pandai memposisikan diri, pintar beradaftasi, bisa menguasai keadaan, baik saat ceria maupun tengah bentrok paham, anda harus bisa menjadikan keadaan apapun tetap stabil dan kondusif. Jangan berlebihan saat ceria, dan jangan terbawa arus saat emosional anda mulai terpancing.
Semua langkah tersebut bermaksud untuk menjaga supaya rasa bosan tidak muncul dengan mudahnya yaitu dengan menjaga kondisi apapun untuk tetap stabil dan kondusif.
Sebagai tambahan, jangan sering ketemu. Karena sering ketemu biasanya memicu untuk memunculkan rasa bosan, terlebih jika pertemuan yang sering itu katakan saja “tidak berkualitas”, Lebih baik ketemu setahun sekali tapi berkualitas. (pribahasanya seperti itu).
nah gimana ? udah paham sekarang :D