Suka bingung kalo liat orang sombong. Semua pinjeman, semua titipan, kenapa juga harus sombong ? Kali tepatnya apa yang mau disombongin ? Coba aja pikir, manusia yang paling sempurna seperti Rasulullah aja nggak sombong. Sekalipun beliau seorang Nabi, sikapnya sangat tawadhu. Rendah hati, senang menolong siapa saja, menghormati musuh musuhnya dan senang bersedekah dalam keadaan apapun juga.
Padahal udah jelas beliau itu dijadikan suri tauladan bagi umatnya oleh Allah seperti yang tersirat dan tersurat dalam Al Ahzab 21. Herannya pembenaran pembenaran yang sifatnya menguntungkan diri sendiri yang keluar sebagai alasan.
Kenapa diatas tadi ada ungkapan pinjaman dan titipan ? Karena memang begitulah adanya. Pinjaman, tubuh ini dipinjamkan Allah untuk dimanfaatkan sebaik - baiknya, demi kemuliaan diri yang pada dasarnya mewakili sifat - sifat Allah sebagai khalifah di bumi ini. Sayangnya banyak yang melupakan hal itu. Tubuh tanpa ruh, ga akan berarti apa- apa, hanya seonggok daging yang ga berguna. Lagi - lagi kita dipinjamkan ruh oleh Allah, agar bisa memanfaatkan tubuh lalu nanti mempertanggung jawabkannya pada yang meminjamkan.
Cantik, tampan, pintar, kaya, atau jelek, bodoh, miskin dsb hanyalah pinjaman belaka. Yang cantik, tampan dan pintar bukan berarti boleh menyombongkan diri. Rasulullah itu sosok yang sebaik baiknya rupa, tampan, putih dan gagah. Tapi tidak tampak sedikitpun kesombongan pada beliau. Bahkan orang yang paling tawadhu, padahal beliau adalah seorang Nabi. Hartanya selalu beliau salurkan untuk kepentingan umat, sekalipun hanya sebutir kurma. Beliau ga pernah takut kehabisan atau kehilangan harta karena beliau tau semua itu hanya titipan. Nggak mungkin Allah mau menelantarkan hambaNya karena Dialah penjamin rizky.
Kita yang kadang tamak, udah di kasih lebih, tetap aja merasa kurang. Pengen tambah lagi, lagi dan lagi. Tapi juga kikir karena maunya di nikmati sendiri bersama kerabat dan keluarganya aja. Nggak inget kalo disekitarnya masih ada saudaranya yang kelaperan dan kekurangan. Susah - susah nyarinya masa di bagi bagiin ? Wah… Pasti nggak ngerti ilmunya nih. Karena dalam rejeki yang Allah berikan pada kita Dia menitipkan juga rizki orang lain yang harus kita salurkan. Jadi mau ga mau memang harus di keluarkan agar rejeki yang kita gunakan lebih barakah dan bersih dari hak orang lain. Nggak akan habis rizki yang kita keluarkan sebagai sedekah, yang ada malah bertambah. Karena Allah selalu mengganti dengan berlipat ganda orang - orang yang menyedekahkan hartanya.
Jadi ngapain juga harus sombong, kalo apa yang kita punya dan apa yang ada pada diri ini semuanya titipan dan pinjaman. Mudah buat sang Pemilik untuk mengambilnya atau meminta kembali apa yang Dia titipkan itu. Orang yang menyombongkan kekayaannya, kalau Allah mau mengambilnya kembali selalu ada jalan untuk itu. Sampai habis tak bersisapun bisa Dia lakukan. Yang merasa tampan, cantiQ juga ga perlu jadi sombong karena ketampanan dan kecantikan hanya ujian, mudah bagiNya untuk menimpakan suatu musibah sehingga kecantikan juga ketampanan yang dia miliki tak lagi berarti. Kenapa tidak justru memanfaatkannya di jalan Allah sehingga semua titipan dan pinjaman itu menjadi lebih bermakna dan bermanfaat. Allah akan menambah kemuliaandan keberkahan bagi hambaNya yang pandai memanfaatkan apa yang dititipkan dan dipinjamkanNya itu. Nggak perlu sombong untuk apa yang sebenarnya bukan milik kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar